halaman 3

Gejala-Gejala Klimakterium
Klimakterium didahului satu fase pendahuluan atau pramenopause (Kartono, 2007), dengan tanda-tanda antara lain:
1) Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur, biasanya datang dengan interval waktu yang lebih lambat atau lebih sedikit.
2) Kotoran haid yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit.
3) Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah.
4) Merasa pusing-pusing saja, disertai sakit kepala terus menerus.
5) Berkeringat banyak.
6) Neuralgia, dan gangguan saraf lain.
Perubahan yang terjadi pada klimakterium
Gejala dan tanda klimakterium disebabkan oleh adanya perubahan pada organ reproduksi (Purwoastuti, 2008), susunan ekstragenital dan adanya gejala klinis.
Perubahan Pada Organ Reproduksi

Ovarium
Pada ovarium yang gagal, keseimbangan antara hormon estrogen dan progesterone akan hilang dengan menurunnya produksi hormone, sehingga menimbulkan pengaruh terhadap sindrom prahaid dan haid itu sendiri. Beberapa wanita mendapatkan bahwa sindrom memburuk selama tahun-tahun klimakterium dan yang lain merasakannya untuk pertama kali.
Uterus
Uterus mengecil, disebabkan oleh menciutnya selaput lender rahim (atrofi endometrium) juga disebabkan oleh hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel. Serabut dan pembuluh otot rahim menebal dan menonjol.

Vagina dan Vulva
Setelah wanita tidak haid lagi terjadi penipisan dinding vagina dan jaringan vulva, lipatan-lipatan berkurang secret menjadi encer, sering timbul gatal dan nyeri waktu senggama.
Perubahan Pada Susunan Ektragenital

Penimbunan Lemak (Adipasitas)
Penyebaran lemak terdapat pada tungkai, perut bagian bawah, dan lengan atas. Sekitar 20% wanita klimakterium mengalami kenaikan mencolok. Hal ini diduga ada hubungannya dengan penurunan estrogen dan gangguan zat dasar metabolisme lemak.

Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Akibat gejolak panas terjadi suatu peningkatan tekanan darah. Pada wanita usia 45-70 tahun diketahui peningkatan tekanan darah tersebut dimulai selama klimakterium.

Hiperkolesterolemia
Penurunan atau hilangnya kadar estrogen menyebabkan peningkatan kolesterol dan penurunan lemak total.
Aterosklerosis
Adanya hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol menyebabkan meningkatnya faktor resiko terhadap terjadinya aterosklerosis.

Gejala Klinis

Wajah Memerah (Hot flashes)
Perasaan panas secara tiba-tiba yang muncul mulai dari bagian atas tubuh danmenyebar ke wajah atu seluruh tubuh.
Banyak berkeringat pada malam hari.
Gejala karakteristik berikutnya adalah berkeringat pada malam hari, yaitu bersimpuh peluh sewaktu bangun pada malam hari, sehingga perlu ganti pakaian di malam hari yang diikuti perasaan dingin setelahnya. Akibatnya mereka mudah lelah dan gampang tersinggung.

Sulit tidur (Insomnia)
Hal ini mungkin berkaitan dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari, waah memerah, dan perubahan yang lainnya.

Iritasi kulit
Beberapa wanita menderita formikasi yaitu sensasi iritasi di bawah kulit seperti perasaan digigit semut.

Perubahan psikologis
Sehubungan dengan perubahan fisik terjadi pula pergeseran atau erosi dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan. Pergeseran dan perubahan ini mengakibatkan timbulnya satu krisis, dan memanifestasikan diri dalam symptom-simptom psikologis, antara lain: depresi-depresi (kemurungan), mudah tersinggung, mudah marah, mudah curiga, diliputi banyak kecemasan, insomnia atau tidak bisa tidur karena sangat bingung dan gelisah.

Patofisiologi
Pada usia reproduktif, indung telur wanita mengandung 200.000-400.000 folikel yang berisi bahan bahan yang diperlukan untuk membentuk sel telur. Indung telur juga menghasilkan dua jenis hormon utama, yaitu estrogen dan progesteron. Kemampuan indung telur menghasilkan folikel dan hormon menurun dengan bertambahnya usia. Menopause terjadi apabila pembentukan sel telur pada folikel dihentikan. Menopause juga ditandai dengan berhentinya sekresi estrogen dan progesteron. Tetapi masih memproduksi testosterone walaupun dalam jumlah kecil.

Etiologi
Sebelum haid berhenti seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks yang disebabkan penurunan sekresi estrogen, sehingga terjadi gangguan umpan balik pada hipofise (Hanifa,1999).

Diagnosis
1) Umur dan gejala yang timbul.
2) FSH dan LH (FSH= 10-12x LH=5-10x/estrogen rendah)
3) Kalsium, kolesterol
4) Foto tulang lumbal I
5) Sitologi (Pap Smear)
6) Biopsi endometrium
Pemeriksaan
Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium harus mencakup hal-hal penting seperti:
1) Tinggi badan, wanita mungkin akan kehilangan TB sebanyak 2,5 cm/lebih.
2) Kulit, evaluasi terhadap integritas, luka, danperubahan pada tahi lalat, mulut, gigi dan gusi
3) Pemeriksaan panggul dengan perhatian terhadap perubahan yang menyertai proses penuaan.
4) Rektum, periksa adanya massa dan fisura-fisura.

Penatalaksanaan
1) Sedatif, psikofarma
2) Psikoterapi
3) Balneoterapi (Diit).
4) Hormonal sindrom klimakterium terjadi akibat kekurangan estrogen maka pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen.

Pencegahan
1) Pengaturan makanan rendah lemak/kolesterol, cukup diit A, C, D, E dan cukup serat.
2) Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen seperti kacang-kacangan, padi, sereal, sayur-sayuran dan makanan dengan kadar gula rendah.
3) Tahapan asupan kalsium 1000-1500 mg/hari dan vitamin D